Senin, 22 Februari 2010

Pertumbuhan dan Perkembangan

A. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
  • Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada suatu organisme, yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat serta jumlah sel yang bersifat tidak kembali pada keadaan semula.
  • Perkembangan merupakan suatu proses pertumbuhan yang disertai dengan diferensiasi, organogenesis, dan diakhiri dengan terbentuknya individu baru yang lengkap baik secara morfologis, anatomis, maupun fisiologis.
  • Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
  • Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi pada titik tumbuh primer, yaitu ujung batang dan ujung akar.
  • Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang terjadi pada kambium. 

         Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahap :

     1.  Perkecambahan

          a. Perkecambahan Epigeal, merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. 


          b. Perkecambahn Hipogeal, merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah.



     2.  Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

          - Pertumbuhan dan perkembangan meliputi pemanjangan yang terjadi di ujung akar dan ujung batang serta diferensiasi.

          - Diferensiasi merupakan perkembangan sel - sel tumbuhan menjadi berbagai jaringan tumbuhan, seperti korteks, xilem, endodermis, floem dan silinder pusat. 

  •  Teori Histogen

           Teori histogen dikemukakan oleh Hanstein ( 1868 ) menjelaskan bahwa setiap titik tumbuh batang serta akar terdiri atas lapisan sel yang disebut histogen terdiri atas 

           1) Plerome, bagian pusat yang selanjutnya akan membentuk empulur dan jaringan pengangkut primer.

           2) Dermatogen, lapisan paling luar yang selanjutnya akan membentuk epidermis.

           3) Periblem, lapisan yang terletak antara plerome dan dermatogen yang akan membentuk korteks.

  • Teori Tunika - Korpus

          Dikemukakan oleh Schmid ( 1924 ), menyatakan bahwa titik tumbuh dari batang pada tumbuhan terdiri atas dua zona, yaitu tunika dan korpus.

         1) Tunika, bagian paling luar dari titik tumbuh yang terdiri atas beberapa lapisan sel dan berkumpul membentuk jaringan primer. Sel - sel terus membelah terutama pada bidang pembelahan antiklinal sehingga lapisannya makin meluas.

         2) Korpus, bagian pusat dari titik tumbuh. Sel - sel pada bagian ini bersifat merismatis dan membelah ke segala arah.

     3.  Kurva Pertumbuhan

          a. Fase Lag, pertumbuhan berjalan lambat dengan sedikit atau bahkan tidak ada proses pembelahan sel atau perkembangan sel. Pada periode ini organisme sedang beradaptasi terhadap sumber daya kehidupan.

          b. Fase Logaritmik, pertumbuhan berjalan dengan sangat cepat dan tak terkendali. Persediaan nutrisi masih lengkap dan tercukupi.

          c. Fase Pertumbuhan Linear, tingkat dan kecepatan pertumbuhan mulai stabil dan relatif konstan. Pertumbuhan dibatasi oleh faktor internal dan eksternal.

          d. Fase Stasioner, pertumbuhan sudah sangat stabil, organisme dewasa telah terbentuk namun pertumbuhan belum berhenti sepenuhnya.

B. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

  1.  Suhu, tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada suhu optimum yang biasanya terdapat di daerah tropis.
  2. Cahaya, intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang bervariasi disebut fotoperiodisme.
  3. Kelembaban, apabila kelembaban air di dalam tanah tinggi, akar akan menyerap dan mengangkutnya ke atas, kemudian air akan dikeluarkan melalui stomata dalam bentuk uap air. Kelembaban yang cukup sangat baik untuk proses perkecambahan tumbuhan.
  4. Nutrisi, berupa zat hara, yaitu bahan - bahan kimia yang diperlukan oleh tumbuhan. Jika hidup di tempat yang banyak mengandung zat hara, tumbuhan dapat memanfaatkannya untuk pertumbuhan seluruh organ dengan cepat.
  5. Gen, tumbuhan yang memiliki gen baik akan menghasilkan keturunan yang baik. Penampakan gen yang dapat diamati dari luar disebut sebagai bentuk fenotipe ( morfologinya ).
  6. pH, pada kondisi pH tanah netral, unsur - unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan tersedia dalam jumlah yang cukup. Jika pH tanahnya asam, unsur yang tersedia adalah Al, Mo, dan Zn. Mineral - mineral tersebut dapat meracuni tumbuhan.
  7. Oksigen, jika kadar air tinggi, kadar oksigen akan rendah dan begitu juga sebaliknya. Keberadaan oksigen dalam tanah sangat penting untuk respirasi sel - sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara ( transportasi aktif ).
  8. Hormon pertumbuhan dan perkembangan

          a. Auksin

              Auksin merupakan senyawa asetat yang terdapat pada tumbuhan. Konsentrasi auksin lebih banyak terdapat pada daerah yang tidak terkena cahaya matahari. Bagian tanaman yang tidak terkena cahaya akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan bagian lain yang terkena cahaya matahari akibat adanya auksin ini. Auksin dapat ditemukan di embrio biji, meristem tunas apikal dan daun muda.

         b. Giberelin

             Giberelin diproduksi oleh tumbuhan di meristem tunas apikal, akar, daun muda dan embrio. Fungsi giberelin, antara lain :

            1) memacu pembentukan buah tanpa biji ( partenokarpi );

            2) menyebabkan tanaman mengalami pertumbuhan raksasa;

            3) menyebabkan tanama berbunga sebelum waktunya;

            4) memacu pembentukan kambium pada tanaman dikotil;

            5) mematahkan dormansi buah dan biji.

        c. Sitokinin

            Fungsi sitokinin, antara lain :

            1) memacu pembelahan sel;

            2) mempercepat pelebaran daun;

            3) mempercepat tumbuhnya akar;

            4) memacu pertunasan lateral pada pucuk batang;

            5) menunda pengguguran daun, bunga dan buah.

        d. Etilen

            Etilen merupakan satu - satunya hormon tumbuhan yang berbentuk gas. Gas etilen dapat mempercepat pemasakan buah, selain itu juga gas ini dapat menyebabkan penebalan batang dan memacu pembungaan.

        e. Asam Traumalin

            Hormon ini merupakan gabungan beberapa aktivitas hormon yang ada ( auksin, giberelin, sitokinin, etilen dan asam absisat ), dan sering disebut hormon luka. Apabila tumbuhan mengalami luka maka akan segera terbentuk kambium gabus karena adanya hormon ini.

         f. Asam Absisat

            Fungsi asam absisat adalah menghambat pertumbuhan tumbuhan dan membantu tumbuhan bertahan pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan ( masa dormansi ). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar